Film My Generation Angkat Realita Kehidupan Kid Zaman Now

Minggu, 05 November 2017 - 15:30 WIB
Film My Generation Angkat...
Film My Generation Angkat Realita Kehidupan Kid Zaman Now
A A A
YOGYAKARTA - Film Indonesia kian memperlihatkan gairahnya dalam beberapa waktu belakangan ini. Berbagai genre film pun kini sudah wara wiri di bioskop dan dinantikan para pencintanya.

Salah satu film Indonesia yang bakal menghiasi bioskop dalam waktu dekat adalah film My Generation. Film bergenre remaja ini menjanjikan tontonan menarik dengan mengangkat realita kehidupan anak zaman now atau anak generasi milenial.

Film yang mulai tayang serentak pada 9 November 2017 mendatang ini merupakan hasil riset intensif selama dua tahun, sehingga film ini mampu mengambarkan sosok milenial secara natural.

Film My Generation ini disutradarai oleh Upi dan diproduksi oleh IFI Sinema yang telah berkecimpung dalam industri film nasional sejak tahun 2007 lalu. Dalam film ini, generasi milenial dipotret sebagai generasi yang lebih kritis dalam menanggapi segala hal dan lebih berani mengungkapkan pendapat mereka tak terkecuali kepada orangtuanya. Mereka bahkan secara kritis berani mempertanyakan kembali nasihat atau larangan yang orangtua berikan kepada mereka yang menurut mereka belum tentu benar atau sesuai dengan karakter mereka.

Kehidupan anak zaman now dengan segala problematika yang dihadapi serta beberapa karakter orang tua yang berbeda yang mencoba mengarahkan anak-anak nya yang notabene adalah anak generasi milenial untuk menjadi sesuai harapan mereka. Perbedaan karakter antar generasi yang sangat gamblang tertuang dalam film ini, seperti itulah yang terjadi di kehidupan nyata saat ini yang tak dapat dipungkuri.

Upi melakukan riset khusus di sosial media selama dua tahun. Upi mengamati obrolan-obrolan yang terjadi di dunia maya yang memang bersentuhan dengan dunia generasi milenial secara random, tentang banyak hal baik orang tua, sekolah, lingkungan hingga teman-temannya.

“Percakapan yang terjadi di film ini murni percakapan yang memang terjadi saat ini, tanpa merekayasa. Hasil riset selama dua tahun di media sosial,” terang Upi kepada wartawan saat Media Screening dan Gala Premiere di Hungry Monster di Jogja City Mall Jogjakarta (JCM) Sabtu (4/11/2017).

My Generation dibintangi oleh empat pemain baru sebaai bintang utamanya yaitu Bryan Langelo sebagai Zeke, Arya Vasco sebagai Konji, Alexandra Kosasie sebagai Orly dan Lutesha sebagai Suki. Film ini juga menampilkan sejumlah pemain senior seperti Ira Wibowo dan Joko Anwar (orang tua Konji), Tyo Pakusadewo dan Karina Suwandhi (orang tua Zeke), Surya Saputra dan Aida Nurmala (orang tua Suki) serta Indah Kalalo sebagai ibunda Orly.

Ira Wibowo mengaku kagum terhadap sutradara film My Generation ini lantaran bisa menangkap ensensi dari kehidupan anak milenial mulai dari apa yang ada di hati meraka, masalah masalah yang mereka hadapi, cara gaul dan lain sebagainya. Menurut Ira, banyak pelajaran yang bisa didapat dari film ini.

“Kita orang tua bisa belajar tanpa harus mengalami masalah masalah itu. Kita bisa belajar dari situ, bagaimana mereka memandang orangtuanya dan lain sebagainya,” kata dia.

Produser IFI Sinema, Adi Sumarjono mengatakan bahwa untuk meraih atensi publik terhadap produksi film terbarunya, pihaknya telah mempersiapkan beragam kegiatan mulai kunjungan ke beberapa SMA, talkshow radio, talkshow di program TV hingga acara gala premiere. “Kami berharap film dengan jenis drama remaja yang mengangkat realitas generasi milenial saat ini dapat menjadi oase bagi penikmat film Indonesia, satu lagi film anak muda dengan angle yang unik dan berwarna,” ujar Adi.

My Generation bercerita tentang persahabatan empat anak SMU, Zeke, Konji, Suki dan Orly. Diawali dengan gagalnya mereka pergi liburan karena video buatan mereka yang memprotes guru, sekolah dan orang tua menjadi viral di sekolah mereka. Hingga mereka dihukum tidak boleh pergi liburan. Tapi mereka terlalu keren untuk mengutuki keadaan dan membuat orang-orang yang sudah menghukum mereka puas.

Liburan sekolah yang terkesan tidak istimewa, akhirnya justru membawa mereka pada kejadian-kejadian dan petualangan yang memberi pelajaran sangat berarti dalam kehidupan mereka. Keempat sahabat ini memiliki karakteristik yang berbeda dengan konflik yang berbeda-beda pula.
(alv)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1104 seconds (0.1#10.140)